gambar by ulfa |
Kebiasaan ini muncul
mungkin juga karena sebagian pola makan aku yang tidak ingin makan makanan
berat saat kelaparan di malam hari. Dulu sih kalau kelaparan malam-malam pasti
bikinnya mie instant. Tapi setelah agak bermasalah dengan mie instant, akhirnya
beralih ke roti. Terutama roti bakar. Soalnya kalau roti tawar yang di rumah
berasa tidak ada sensasinya. Gak tahu kenapa.
Budaya makan roti
bakar ini berkembang saat tinggal di Bandung. Suatu malam diajakin temen ke
Madtari. Pas dateng sih biasa aja. Karena warungnya cuma warung tenda gitu.
Kalau sekarang sudah pindah ke warung
"besar" di dekat taman Fleksi
Dago. Pas roti bakar yang dipesan dateng, "Buset dah!". Ini sih bukan
roti bakar keju, tapi keju roti bakar. Kejunya menggunung guys. Nutupin
rotinya. Hehe, pas sudah masuk ke mulut... Yummy.
Akhirnya kebiasaan
itu terbawa sampai sekarang. Disetiap kota yang aku datangi, pasti cari roti
bakar. Yang paling baru, minggu kemarin main ke Cirebon dan dapet info kalau
ada warung roti bakar yang enak, jadi ya mampir deh. Lokasinya di jalan
Karanggetas. Depan bank swasta gitu.
Tempatnya memang tidak serame Matari, tapi enak buat nongkrong.
Kalau di Semarang
beda lagi. Lebih milih beli roti bakar (ala Bandung) yang dijual dipinggir
jalan, lalu nongkrong di Simpang Lima, jalan Pahlawan atau Taman KB. Sama
didaerah kampus Undip juga ada kafe lesehan di belakang gedung Bank Indonesia.
Buat aku, roti bakar
adalah teman terbaik saat perut dirongrong rasa lapar yang amat mengganggu saat
tengah malam... Plus secangkir cokelat hangat tentunya.
Have a nice
traveling...
.
.